TIMES PONOROGO, PONOROGO – Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo berdiri dari Sepakbola. Karena sepak bola bukan sekadar permainan olahraga, lebih dari itu sepakbola adalah pemersatu dari banyak perbedaan.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, saat membuka turnamen sepak bola Super Copa dalam rangka peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Minggu (9/6/2024).
Menurut KH Hasan Abdullah Sahal, Semua pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor adalah pemain sepak bola. "Bapak saya, dan juga saya adalah pemain sepakbola. Jadi pondok ini berdiri dari sepakbola," ungkapnya.
Putra pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor KH Ahmad Sahal ini menjabarkan, bahwa santri-santri di Pondok Modern Darussalam Gontor tidak hanya dididik untuk baca tulis saja, “Kami juga mendidik olahraga dan juga kepanduan,” sebut KH Hasan Abdullah Sahal.
Turnamen sepakbola Super Copa 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, diawali dengan pertandingan eksebisi antara Timnas All Star melawan Gontor FC.
Timnas All Star yang diperkuat Dian Agus Prasetyo, Fachrudin Ariyanto, Evan Dimas Darmono, Dedik Setiawan, benar-benar menarik animo penggemar sepakbola Ponorogo.
Tidak kurang 3.000 penonton memenuhi Stadion Gontor. Turnamen sepakbola Super Copa 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor diikuti 16 tim sepakbola dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan akan berlangsung selama dua pekan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: KH Hasan Abdullah Sahal: Pondok Modern Darussalam Gontor Berdiri dari Sepak Bola
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |