TIMES PONOROGO, JAKARTA – Setiap tahun, ribuan jemaah haji dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah yang juga menjadi rukun Islam kelima. Namun, dengan jumlah jemaah yang besar, terkadang muncul berbagai tantangan, salah satunya adalah masalah di Muzdalifah seperti yang terjadi pada musim haji tahun lalu. Akan tetapi hal ini telah diantisipasi oleh Kemenag RI.
Ketua Masyariq M Amin Indragiri menjelaskan beberapa langkah antisipasi untuk kondisi tersebut. Masyariq sendiri merupakan perusahaan pihak ketiga yang membantu Kemenag Ri dalam menyiapkan kebutuhan jamaah haji. Simak beberapa langkah pencegahannya berikut.
1. Penerapan Smart Card oleh Pemerintah Arab Saudi
Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat dengan menggunakan smart card untuk menertibkan jemaah yang menggunakan visa tidak resmi. Ini merupakan langkah penting untuk mengatur dan mengontrol pergerakan jemaah selama musim haji.
2. Penyegelan Pintu Bus dengan Stiker
Pintu bus yang mengantar jemaah dari hotel menuju Arafah pada tanggal 8 Zulhijjah akan disegel dengan stiker. Segel ini hanya boleh dibuka setelah bus tiba di Arafah oleh pihak keamanan. Langkah ini bertujuan untuk mencegah jemaah yang menggunakan jalur tidak resmi dan memberikan sanksi berupa denda dan deportasi bagi pelanggar.
3. Pemasangan Pembatas Jalan dan Penambahan Petugas
Masyariq, pihak yang bertanggung jawab dalam mengatur perjalanan jemaah, telah menyiapkan pembatas beton dan kawat setinggi dua meter sebagai pembatas jalan agar pejalan kaki tidak mengambil jalur bus Taraddudi. Selain itu, 200 petugas juga disiapkan untuk berjaga di sepanjang jalan, memastikan kelancaran perjalanan.
4. Permohonan Penambahan City Bus
Permohonan telah diajukan untuk menambah jumlah kendaraan angkut jenis city bus yang digunakan di Masyair. Bus ini memiliki kapasitas lebih besar, yaitu hingga 75 orang, serta akses keluar masuk yang lebih mudah dan ramah bagi lansia. Penambahan ini akan membantu mengurangi kemacetan dan memudahkan mobilitas jemaah.
5. Penyesuaian Jadwal untuk Jemaah
Beberapa maktab tidak akan turun dari bus saat berada di Muzdalifah. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah sekitar jam 10 atau sebelas malam menuju Muzdalifah, dan langsung ke Mina. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kerumunan di Muzdalifah.
6. Penyediaan Bus Cadangan
Sebanyak 100 bus cadangan telah disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan darurat dan memastikan kelancaran transportasi selama musim haji. Tambahan alat transportasi ini diharapkan akan mampu mengurangi lamanya waktu tunggu untuk mendapatkan giliran naik bus.
Dengan penerapan langkah-langkah tersebut, Kemenag RI menengarai masalah seperti yang terjadi pada musim haji sebelumnya dapat diminimalkan atau bahkan dihindari. Dengan langkah-langkah tersebut para jemaah Haji 2024 dapat menunaikan ibadah haji dengan lebih lancar dan aman.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 6 Langkah Pencegahan Kemenag RI dalam Mengatasi Masalah Muzdalifah
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |