Berita

Manfaatkan Air Hujan, Padat Karya ABSAH Kementerian PUPR RI TA 2021 Mencakup 273 Lokasi

Rabu, 13 Januari 2021 - 07:41
Manfaatkan Air Hujan, Padat Karya ABSAH Kementerian PUPR RI TA 2021 Mencakup 273 Lokasi Ilustrasi - Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMES PONOROGO, JAKARTA – Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) terus melanjutkan pembangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak  Pandemi Covid-19. Pada TA 2021, pembangunan infrastruktur ABSAH dilaksanakan melalui Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) di 273 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 80 miliar. 

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan Program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan uang hingga ke desa-desa. 

Akuifer-Buatan-Simpanan-Air-Hujan-2.jpg

“Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT  harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Menteri Basuki beberapa waktu lalu. 

Infrastruktur ABSAH utamanya dibangun di daerah kering untuk menampung air hujan sebagai sumber air baku bagi masyarakat. Inovasi ini dinilai sangat membantu penyediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat yang bersumber dari air hujan dengan memenuhi baku mutu untuk layanan standar kebutuhan air baku minimal. 

Akuifer-Buatan-Simpanan-Air-Hujan-3.jpg

Diharapkan teknologi ABSAH juga turut membantu masyarakat di daerah susah air khususnya di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Sehingga  masyarakat akan terbantu secara sosial maupun ekonomi karena tidak harus membeli air (memanfaatkan air hujan).

Pembangunan ABSAH akan melibatkan masyarakat penerima manfaat untuk masing-masing lokasi dengan total target 2.662 tenaga kerja. Prinsip kerja Teknologi ABSAH adalah  infrastruktur penyediaan air baku mandiri dengan menampung air hujan dalam tampungan yang disaring dengan media akuifer buatan (kerikil,pasir, bata merah,batu gamping, ijuk, dan arang). 

Akuifer-Buatan-Simpanan-Air-Hujan-4.jpg

Inovasi ini sudah banyak diterapkan oleh Kementerian PUPR RI di wilayah sulit air/kering karena faktor geologi dan iklim, pulau–pulau kecil, dan daerah berair asin seperti Pulau Miangas, Pulau Hiri, Pulau Pasi, dan Pulau Lombok. Pada TA 2020, Program PKT ABSAH telah menjangkau 104 lokasi senilai Rp 37,8 miliar dan menyerap 849 tenaga kerja. 

Infrastruktur ABSAH salah satunya yang telah selesai dan diserahterimakan berada di Kabupaten Kubu Raya. Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I Pontianak, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI berupa teknologi ABSAH dan air gambut sebagai sumber air baku masyarakat di daerah Sungai Kakap dan Sungai Ambawang. Air ABSAH sendiri menggunakan air hujan sebagai bahan baku utama untuk dikonsumsi menjadi air minum dan instalasi air gambut diproses digunakan untuk mandi dan mencuci. (*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ponorogo just now

Welcome to TIMES Ponorogo

TIMES Ponorogo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.