https://ponorogo.times.co.id/
Berita

Kemenag RI Dorong Pengenalan Kembali Ilmu Falak pada Generasi Muda, Ini Alasannya

Minggu, 21 Desember 2025 - 18:40
Kemenag RI Dorong Pengenalan Kembali Ilmu Falak pada Generasi Muda, Ini Alasannya Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat. (FOTO: Kementerian Agama)

TIMES PONOROGO, JAKARTA – Kementerian Agama RI (Kemenag RI) mendorong pengenalan dan penguatan kembali ilmu falak kepada generasi muda di tengah menurunnya minat serta literasi terhadap hisab rukyat

Upaya ini dinilai penting untuk menjaga kesinambungan keilmuan yang memiliki peran strategis dalam penentuan waktu-waktu ibadah umat Islam.

Hal itu disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Hisab Rukyat di Wajo, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti para praktisi falak dari berbagai latar belakang sebagai ajang penguatan kompetensi sekaligus konsolidasi keilmuan.

Arsad mengaku prihatin terhadap semakin berkurangnya ketertarikan generasi muda pada ilmu falak.

“Terus terang kita juga agak sedikit prihatin dengan perkembangan ilmu hisab rukyat yang sekarang ini sudah mulai ditinggalkan oleh para generasi muda. Kalau ditanya generasi muda, tahu ilmu falak? Umumnya menjawab tidak tahu,” katanya dikutip TIMES Indonesia, Minggu (21/12/2025).

Menurutnya, Kemenag perlu mengarahkan program-program keumatan agar lebih relevan dengan karakter generasi masa depan, mulai dari Generasi Z, Alpha, hingga Beta. Orientasi tersebut sejalan dengan tema Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag yang menekankan kesiapan umat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Ke depan, program kegiatan Kementerian Agama harus mulai berorientasi kepada Gen Z, Gen Alpha, bahkan Gen Beta, karena merekalah calon pemimpin 2045,” katanya.

Arsad menilai revitalisasi ilmu falak mendesak dilakukan melalui pendekatan yang lebih menarik dan adaptif bagi generasi muda. Saat ini, Kemenag tengah memformulasi ulang kegiatan hisab rukyat agar mampu menjadi pintu masuk ketertarikan anak muda terhadap ilmu falak.

“Kita formulasi lagi supaya ini menarik anak-anak muda. Jangan sampai ilmu falak hilang,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan minimnya pengajaran ilmu falak di banyak pondok pesantren. Meski terdapat sejumlah pesantren yang mengajarkan falak secara khusus, sebagian besar belum menjadikannya sebagai bagian dari kurikulum utama.

Kondisi ini dinilai berpotensi melemahkan regenerasi ahli falak dalam jangka panjang. Dalam konteks tersebut, pelaksanaan Bimtek Hisab Rukyat dipandang sebagai momentum strategis untuk menumbuhkan kesadaran dan minat bersama. 

Arsad menekankan bahwa bimtek ini berfungsi sebagai pengantar dan pemantik ketertarikan, sementara pendalaman keilmuan membutuhkan komitmen belajar secara berkelanjutan. “Kalau ingin ahli, mau tidak mau harus belajar sendiri karena ini baru pancingan,” ujarnya.

Ia berharap, langkah ini dapat memperluas basis peminat dan pelaku ilmu falak di kalangan generasi muda, sekaligus memastikan keberlanjutan keilmuan hisab rukyat sebagai fondasi penting layanan keagamaan di masa depan. 

Dengan pendekatan yang relevan dan inklusif, Kemenag menargetkan lahirnya generasi baru ahli falak yang mampu menjawab tantangan zaman. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ponorogo just now

Welcome to TIMES Ponorogo

TIMES Ponorogo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.