TIMES PONOROGO, PONOROGO – Pasar Legi Ponorogo dipastikan menjadi pasar tradisional yang bagus dan menawan.

"Tidak saja menjadi lokasi bisnis yang menjanjikan tapi juga menjadi bangunan yang megah namun ramah lingkungan," demikian diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Mikro (Disperdagkum) Ponorogo, Jawa Timur Addin Andanawarih, Selasa (6/10/2020).

Menurutnya konsep bangunan cukup apik dengan bentuk penataan  bangunan dan kios sesuai dengan jenis barang dagangannya.

 Addin Andanawarih, kepala dinas Perdagkum Ponorogo dan bangunan pasar legi dalam tahap penyelesaian. (Foto:Marhaban/Times Indonesia)

"Seperti pedagang produk basah ada di lantai bawah dan produk kering di lantai atas dan paling atas nantinya untuk pedagang kuliner, bahkan untuk pedagang yang datangnya malam tempatnya juga sudah tersedia, sehingga pasar bisa beroperasi selama 24 jam penuh," kata Addin.

Addin juga menjelaskan gedung pasar legi Ponorogo yang baru tersebut nantinya akan mampu menampung 4000 pedagang dan jumlah tersebut dua kali lipat dari kapasitas pasar sebelum terbakar tahun 2017 lalu.

"Nantinya pasar legi ini akan ditempati pedagang pasar legi yang sekarang ada di pasar relokasi, pedagang di pasar lanang atau pasar legi selatan, dan pedagang pasar eks stasiun yang saat ini sudah bergabung di pasar relokasi," jelasnya.

Pasar Legi Ponorogo dibangun oleh BUMN Adhi Persada Gedung dengan anggaran sebesar Rp 180 miliar, dijadwalkan selesai akhir Desember 2020.

"Mudah-mudahan Pasar Legi Ponorogo yang baru ini bisa mendorong ekonomi masyarakat sekaligus menjadi ikon Ponorogo," kata Addin Andanawarih. (*)