TIMES PONOROGO, JAKARTA – Yamaha Motor memastikan motor YZR-M1 akan menggunakan konfigurasi mesin V4 mulai MotoGP musim 2026. Keputusan tersebut menandai perubahan besar setelah pabrikan Jepang itu selama puluhan tahun mempertahankan mesin inline-4 sebagai identitas balap mereka.

Selama era mesin inline-4, Yamaha meraih sejumlah gelar bersama Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, hingga Fabio Quartararo. Karakter mesin yang lincah dan halus dalam penyaluran tenaga selama ini menjadi ciri khas YZR-M1.

Direktur Teknis Yamaha Factory Racing, Massimo Bartolini, mengatakan keputusan peralihan tersebut tidak diambil secara mudah.

“Keputusan mengadopsi mesin V4 tidak mudah. Proses pengembangannya sangat ekstensif,” ujar Bartolini seperti dikutip laman MotoGP, Senin.

Analisis Performa Jadi Penentu

Yamaha melakukan analisis menyeluruh terkait performa mesin, mulai dari akselerasi hingga perilaku menikung. Hasilnya, konfigurasi V4 dinilai memberikan perbedaan signifikan yang dibutuhkan untuk menghadapi kompetisi MotoGP modern.

“Kami menganalisis setiap aspek performa, mula akselerasi hingga perilaku menikung, dan menyimpulkan konfigurasi ini menawarkan perbedaan yang kami harapkan sehingga mengubahnya menjadi keunggulan,” kata Bartolini.

Pertimbangan Yamaha juga didukung data uji coba yang dilakukan sepanjang 2025 melalui pembalap wildcard mereka.

Dorongan untuk Kembali Berebut Gelar Konstruksi

Bartolini menyebut perubahan mesin menjadi salah satu langkah besar Yamaha untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara konstruktor, setelah beberapa musim terakhir tertinggal dari Ducati yang memakai mesin V4.

“Kami bersemangat untuk terus menyempurnakan paket ini pada 2026 dan sepanjang musim depan untuk memaksimalkan potensinya,” ujarnya.

Dengan keputusan ini, Yamaha bergabung dengan mayoritas pabrikan MotoGP lain yang telah menggunakan V4, seperti Ducati, KTM, dan Honda, menandai dinamika baru dalam persaingan teknologi jelang era MotoGP 2026.(*)