TIMES PONOROGO, BANDUNG – Bagi seorang Kirana Raissa Hamdani, SH, yang bekerja sebagai Staff Honorary Consulate of Hungary di Kota Bandung dan content creator, dunia kontes kecantikan tak sekadar ajang unjuk pesona, tapi juga wadah untuk menggaungkan potensi daerah.
Gadis yang masih berusia 21 tahun asal Bandung ini melihatnya sebagai tanggung jawab untuk mempromosikan keunikan budaya dan pariwisata Jawa Barat ke kancah nasional, bahkan internasional.
Ia merupakan lulusan Sarjana Hukum Universitas Kristen Maranatha, IISMA Awardee National University of Malaysia, Pendidikan Pemantapan Nilai Nilai Kebangsaan Lemhannas RI 2024), dan telah menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat.
Kemudian Kirana yang hobi menari tradisional, dan content creation ini kini tengah mengemban amanah sebagai peraih selempang Puteri Wisata Jawa Barat 2025, sebuah jalan yang ia yakini akan mempertemukan mimpinya dengan realita.
"Awal mula saya terjun menjadi Puteri Wisata Jawa Barat berawal dari ketertarikan saya menonton berbagai ajang pageant," ujar Kirana menceritakan awal mula ketertarikannya kepada TIMES Indonesia, pada Minggu (24/8/2025).
Dari situ, dia sering membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang puteri yang tidak hanya cantik, tetapi juga berwawasan luas dan bisa membawa nama daerah maupun Indonesia ke kancah yang lebih luas.
Jalan Penuh Prestasi Menuju Panggung Pariwisata
Kirana Raissa bukanlah sosok yang asing dengan kompetisi.
Berbagai prestasi telah ia raih, mulai dari Juara 2 Debat Hukum Nasional pada Brawijaya Law Fair 2022, Juara 3 Debat Nasional di Festival Retorika 2022, hingga masuk Top 8 National Law Debate Community Legion 2022 dan Top 25 Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia 2023.
Selain itu, ia juga memiliki sederet pengalaman profesional dan organisasional. Ia aktif sebagai Owner & CMO 'Kheellau'.
Pengalaman ini didukung dengan kemampuan public speaking yang terasah sebagai Podcaster dan Key Opinion Leader, serta perannya sebagai MC dan Moderator di berbagai acara.
Kecintaan pemilik akun media sosial Tiktok @kiranaaraissa dan Instagram @kiranaraissaa pada seni juga terlihat dari prestasinya sebagai Juara Favorit Tari Tradisional Grup Unjuk Kreasi Al Azhar 2017 serta pengalamannya sebagai penari tradisional sejak 2014.
Seluruh pengalaman ini, menurutnya, menjadi modal utama di dunia pageant. "Peluang saya ada di pengalaman public speaking, karena saya sudah terbiasa ikut lomba debat, jadi MC, moderator, bahkan menari di depan publik. Itu bikin saya lebih percaya diri saat tampil," kata Kirana.
Meski demikian, dirinya mengakui tantangannya. Kirana mengaku tidak memiliki pengalaman di ajang pageant sebelumnya. Namun, ia melihatnya sebagai kesempatan untuk terus belajar dan berkembang.
"Saya anggap itu kesempatan untuk belajar dan berkembang; bagaimana beradaptasi, belajar cepat, dan menunjukkan bahwa yang terpenting bukan hanya pengalaman, melainkan juga semangat dan niat tulus untuk berkontribusi," tambahnya.
Misi dan Pesan untuk Generasi Muda
Bagi Kirana, potensi wisata daerah adalah cerminan identitas bangsa. "Kalau potensi itu dikemas dengan baik, bukan hanya bikin daerahnya maju, tapi juga buat Indonesia makin dikenal dunia," ungkapnya.
Dengan dukungan penuh dari keluarga, sahabat, dan para pengikutnya di media sosial, Kirana merasa memiliki energi besar untuk melangkah. Dukungan itu baginya bukan hanya penyemangat, tetapi juga amanah untuk berbuat yang terbaik.
Harapan ke depannya, Kirana ingin terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan menginspirasi anak muda lainnya untuk berani mencoba hal baru. Dia ingin mengajak generasi muda untuk berani meraih cita-cita dengan sepenuh hati.
"Percayalah bahwa kunci sesungguhnya ada pada keyakinan diri kita sendiri," pesannya. Ia juga mengajak anak muda untuk melestarikan budaya bangsa, karena kitalah yang akan menjaga warisan berharga ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dari Bandung, Kirana Raissa Usung Misi Gaungkan Potensi Daerah di Dunia Pariwisata
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |